Dosen IBN Jadi Bagian dari Program Nasional Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) 2025
Lampung, 24 Oktober 2025 — Dua dosen Institut Bakti Nusantara (IBN), Muhamad Muslihudin, M.T.I. dari Program Studi Sistem Informasi dan Septiana M.S., M.M. dari Program Studi Manajemen, terpilih sebagai Pendamping Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) Tahun 2025. Program nasional ini diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) melalui Pelaksana Swakelola TKMP Kelola IBI Kesatuan Bogor.

KegiatanTraining of Trainer (ToT) Pendamping Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) Tahun 2025 dilaksanakan secara daring. Dalam sambutannya, Iwan Darmawan, S.H., M.E., selaku Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak penyelenggara atas semangat dan komitmen dalam mendukung pelaksanaan program TKMP di berbagai daerah.
“Kita berharap para pendamping mampu menjadi penggerak kemandirian tenaga kerja pemula di lapangan, membantu mereka dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan, legal, dan berdaya saing. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada IBI Kesatuan Bogor atas kerja sama yang solid sebagai Tim Sewa Kelola dalam penyelenggaraan program ini,” ujar Iwan Darmawan dalam sambutannya.

Ketua LPPM IBI Kesatuan Bogor, Dr. H. R. Aang Munawar, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta ToT. “Kami sangat mengapresiasi semangat para pendamping dari berbagai perguruan tinggi dan mitra IBI Kesatuan Bogor, termasuk Institut Bakti Nusantara, yang bersedia menjadi bagian dari upaya nasional ini. Pendamping TKMP adalah ujung tombak dalam menciptakan tenaga kerja produktif dan wirausahawan baru di daerahnya masing-masing,” ujar Dr. Aang Munawar.

Sementara itu, Ani Mekaniwati, S.E., M.P., Ph.D., selaku narasumber dan Ketua Pelaksana Swakelola TKMP 2025 dalam kegiatan ToT, menegaskan pentingnya sinergi antara Pemdamping dengan Penerima TKMP. “Kegiatan Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) berfokus pada penguatan kapasitas dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui serangkaian strategi pembinaan berkelanjutan. Fokus utama kegiatan ini meliputi pendampingan keberlanjutan usaha, pelatihan pembukuan dan pengelolaan keuangan sederhana, fasilitasi perizinan usaha melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta perencanaan pengembangan usaha berkelanjutan yang menekankan pada aspek digitalisasi dan pemasaran produk.,” jelasnya.

Salah satu peserta, Muhamad Muslihudin, M.T.I., menyampaikan bahwa kegiatan Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) menjadi wadah strategis bagi akademisi untuk berperan langsung dalam pemberdayaan masyarakat. “Kegiatan pendampingan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi proses membangun kemandirian ekonomi melalui bimbingan dan penerapan strategi usaha yang berkelanjutan. Kami berkomitmen membantu peserta dalam hal pencatatan keuangan, perizinan usaha, serta penguatan daya saing berbasis teknologi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Septiana M.S., M.M., yang menekankan bahwa pendampingan TKMP memiliki dampak nyata dalam membentuk karakter wirausaha di kalangan tenaga kerja muda. “Pendampingan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan usaha para penerima manfaat. Melalui pembinaan manajemen, pembukuan, dan strategi pengembangan usaha, kami berharap mereka mampu mandiri dan mengembangkan bisnisnya secara profesional,” ungkapnya.
Melalui keterlibatan ini, diharapkan para dosen pendamping dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem kerja mandiri yang berkelanjutan, memperkuat kapasitas masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja di tingkat daerah maupun nasional.